Dua Gajah Masuk Permukiman Warga di Air Sugihan, Rusak Kebun dan Pondok Gabah

Dua Gajah Tunggal Merusak Kebun dan Pondok Warga di Air Sugihan.--

OKI NEWS - Dua ekor gajah liar terpantau masuk ke wilayah permukiman dan perkebunan milik warga di tiga desa Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), yakni Desa Bukit Batu, Jadi Mulya, dan Tirta Mulya. Keberadaan satwa dilindungi tersebut menyebabkan kerusakan pada kebun dan pondok milik warga.

Informasi dihimpun menyebutkan, kedua gajah yang diduga berstatus jantan muda dan terpisah dari kawanannya itu merusak sejumlah tanaman seperti pisang dan memporak-porandakan pondok gabah milik warga di Desa Bukit Batu.

Syukron, warga setempat yang kerap menjadi garda terdepan dalam mitigasi konflik antara manusia dan gajah, mengungkapkan bahwa salah satu gajah yang masuk ke area perkebunan sawit milik PT Selatan Agro Makmur Lestari (SAML) Divisi III di jalur 23 Desa Tirta Mulya diduga merupakan gajah stres yang terpisah dari kelompoknya.

"Gajah ini tidak bisa digiring secara manual. Bahkan saat ditembakkan mercon sebagai upaya pengusiran, gajah malah balik menyerang," ujar Syukron, Selasa 21 Mei 2025.

BACA JUGA:Teror Gajah Liar di Kabupaten Muratara, Kebun Warga Rusak Parah

BACA JUGA:Cegah Kepunahan! Gajah Sumatera di Pusat Konservasi Padang Sugihan Dirawat Layaknya Manusia

Menurutnya, gajah tunggal seperti ini sangat berbahaya. Beberapa tahun silam, kasus serangan gajah yang menyebabkan korban jiwa juga melibatkan gajah yang menyendiri dari kelompoknya.

Di lokasi kejadian, pondok gabah milik warga dilaporkan rusak parah. Tumpukan karung padi dikeluarkan dan dimakan oleh gajah. Selain itu, bibit dan hasil panen warga juga ikut dirusak.

Camat Air Sugihan, Ardhiles, membenarkan pergerakan dua gajah liar tersebut. "Hingga kini, pemantauan sudah dilakukan di Desa Jadi Mulya. Namun untuk Desa Bukit Batu dan Tirta Mulya masih dalam proses," jelasnya.

Ia menyebutkan, dua gajah tersebut kemungkinan besar adalah jantan muda yang telah diusir dari kelompoknya sehingga cenderung berkeliaran menyisir kebun dan permukiman warga untuk mencari makan.

BACA JUGA:Sri Wahyuni Dituntut 8 Tahun Penjara atas Kasus KDRT yang Tewaskan Suami

BACA JUGA:Dana Desa 2025 Terancam Tak Cair, Buntut Pengunduran Diri Kades Sukaraja

“Pisang dan ubi kayu adalah makanan kesukaan gajah. Jadi wajar bila mereka menyerbu kebun-kebun yang menanam tanaman itu,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, Zaman Kamaru, mengatakan bahwa pihaknya telah menerjunkan tim ke lokasi kejadian.

"Dari laporan di lapangan, gajah memang telah merusak kebun warga. Saat ini kami masih berupaya menggiringnya kembali ke kawasan hutan. Proses ini tentu memerlukan waktu," kata Zaman.

Ia juga menambahkan, pihaknya bersama masyarakat dan pihak ketiga akan melakukan diskusi lanjutan untuk mencari solusi jangka panjang terkait konflik ruang antara manusia dan gajah.

BACA JUGA:Kodim 0402/OKI Peringati Harkitnas, Kasdim Ajak Prajurit Wujudkan Indonesia Kuat

BACA JUGA:490 Pegawai P3K OKI Resmi Dilantik, Bupati Muchendi: Ini Buah Perjuangan Panjang

"Gajah-gajah ini sudah lama berada di kawasan tersebut, artinya ini bukan kejadian baru," ujarnya.

Kapolsek Air Sugihan, Iptu Belky Framulia, turut membenarkan adanya kerusakan yang ditimbulkan akibat pergerakan gajah.

"Tercatat dua pondok rusak, dengan rincian dinding jebol, empat lembar atap asbes rusak, serta enam karung padi dan enam karung bibit turut dimakan," ungkapnya.

 

Ia menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian materiil cukup dirasakan oleh warga terdampak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan