Anak Kecanduan Narkoba, Warga OKI Minta Bantuan Kang Dedi Mulyadi, BNNK: Cukup Direhabilitasi

Datangi Kang Dedi Mulyadi, Warga OKI Ingin Anaknya Dimasukkan ke Barak Militer.--

OKI NEWS - Seorang warga Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), inisial BH, mendatangi Kang Dedi Mulyadi (KDM), mantan Bupati Purwakarta yang kini dikenal sebagai tokoh publik di Jawa Barat, untuk meminta bantuan agar anaknya dimasukkan ke barak militer.

Permintaan tersebut viral setelah video pertemuan BH dan anaknya bersama Kang Dedi diunggah melalui akun media sosial @dedimulyadiofficial.

Dalam video tersebut, KDM sempat berbincang langsung dengan anak BH yang diketahui masih duduk di bangku kelas X SMK jurusan otomotif di Kayuagung.

BH mengaku sudah tidak sanggup mengontrol anaknya yang kecanduan narkoba jenis sabu. Ia berharap, dengan dimasukkan ke barak militer, anaknya bisa berubah dan terbebas dari pengaruh buruk narkotika.

BACA JUGA:Beli Sabu untuk Jual Lagi, Warga Cengal OKI Terancam 10 Tahun Bui dan Denda 1 Miliar

BACA JUGA:Presiden Prabowo Kirim Sapi Jumbo 'Boboho' untuk Kurban di Mesuji OKI

Dalam dialog tersebut, sang anak mengaku hanya diberi uang jajan Rp25 ribu per hari, namun sabu seharga Rp100 ribu dibeli secara patungan bersama teman-temannya dan digunakan di sebuah pondok.

Ia juga mengakui pernah membohongi orang tuanya dengan alasan meminta uang untuk tugas sekolah, padahal digunakan untuk membeli sabu.

Menanggapi viralnya video tersebut, Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) OKI, AKBP Gendi Marzianto SH MH, menyampaikan bahwa rehabilitasi merupakan langkah paling tepat bagi anak yang menjadi pecandu narkoba, bukan dikirim ke barak militer.

“Anak tersebut cukup direhabilitasi, bisa rawat jalan atau rawat inap tergantung hasil assesmen. Yang jelas, proses rehabilitasi ini gratis dan bisa dilakukan di BNNK OKI tanpa perlu jauh-jauh ke Bandung,” tegas Gendi saat dikonfirmasi, Jumat 30 Mei 2025.

BACA JUGA:Polres OKI Hadir Intensifkan Pengaturan Lalu Lintas Pagi Hari, Sasar Titik Rawan Macet

BACA JUGA:Menteri Lingkungan Hidup Tinjau Percontohan Lahan Tanpa Bakar di Air Sugihan OKI

Gendi menambahkan, pihaknya akan melakukan asesmen terlebih dahulu untuk menentukan bentuk rehabilitasi yang tepat.

Jika tingkat kecanduan tergolong ringan, cukup dengan rawat jalan. Namun, jika kondisinya parah, maka akan dilakukan rehabilitasi rawat inap.

“Barak militer bukan tempat rehabilitasi, tapi lebih ke pelatihan kedisiplinan. Pecandu narkoba seharusnya ditangani secara medis dan psikologis melalui lembaga rehabilitasi,” ujarnya.

BNNK OKI sendiri, lanjut Gendi, secara rutin melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba ke desa-desa dan sekolah-sekolah. Program ini biasanya ditingkatkan saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di awal tahun ajaran baru.

BACA JUGA:Gajah Liar Ancam Permukiman, Pemkab OKI Dorong Percepatan Tanggul

BACA JUGA:Jelang Iduladha, Penjualan Hewan Kurban di OKI Anjlok

“Kami juga rutin diundang sekolah-sekolah untuk memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba, agar anak-anak memahami risikonya sejak dini,” jelas Gendi.

Diketahui, anak BH merupakan bagian dari keluarga yang tergolong baik. Kakaknya bahkan telah menjadi anggota TNI dan aparatur sipil negara (ASN). Namun, karena pengaruh pergaulan, anak BH mulai mengenal dan mengonsumsi narkoba.

 

Dalam video tersebut, KDM sempat berseloroh bahwa permintaan BH agar anaknya dimasukkan ke barak militer bisa dianggap melanggar hak asasi anak, bahkan bisa menimbulkan masalah dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Namun, sang anak sendiri menyatakan kesediaannya untuk masuk ke barak militer sebagai bentuk kesadarannya ingin berubah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan