Jangan Biarkan DBD Merusak Hidup Anda: Dapatkan Vaksinnya

Ilustrasi-istockphoto.com-

Gejala DBD yang lebih berat pada umumnya terjadi pada orang yang telah terinfeksi virus dengue sebelumnya dan kemudian terinfeksi kembali (infeksi sekunder). Hal ini dikenal sebagai fenomena Dengue Shock Syndrome (DSS).

Pada infeksi primer (infeksi pertama kali), gejala DBD umumnya lebih ringan, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, dan mual. Namun, pada infeksi sekunder, virus dengue dapat memicu reaksi sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, yang berakibat pada gejala yang lebih berat.

BACA JUGA:Sungai Enim Telan Korban, 2 Bocah Cantik Terseret Arus saat Mandi hingga Hanyut dan Tenggelam

BACA JUGA:Atasi Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten OKI, Program Bismillah Pj Bupati Asmar Jadi Solusi

Demam berdarah dengue (DBD) memang memiliki beberapa gejala yang mirip dengan gejala infeksi virus pada umumnya, seperti: sakit kepala, demam tinggi, nyeri otot dan sendi, mual dan muntah, ruam kulit dan kelelahan.

Demam pada DBD memang memiliki pola khas yang disebut siklus pelana kuda.

Pola siklus pelana kuda ini tidak selalu terjadi pada semua penderita DBD. 

Bintik-bintik merah merupakan salah satu gejala khas dari penyakit demam berdarah dengue (DBD). Bintik-bintik ini biasanya muncul pada fase erupsi (fase 3) dari siklus pelana kuda, yaitu 2-3 hari setelah demam mulai turun.

BACA JUGA:7 Shio Paling Hoki, Rezeki Tak Terduga Datang dari Segala Arah

BACA JUGA:Laga Playoff Olimpiade Paris 2024 Timnas Indonesia U-23 vs Timnas Guinea U-23 Digelar Tertutup

Bintik merah khas DBD memang memiliki beberapa perbedaan dengan bintik akibat gigitan nyamuk biasa. Salah satu perbedaan yang paling penting adalah bintik merah DBD tidak akan hilang atau memudar saat ditekan, sedangkan bintik akibat gigitan nyamuk biasa biasanya akan hilang atau memudar saat ditekan.

Hal ini disebabkan karena bintik merah DBD bukan hanya disebabkan oleh reaksi alergi terhadap gigitan nyamuk, tetapi juga karena perdarahan di bawah kulit. 

Perdarahan ini disebabkan oleh gangguan pada trombosit (keping darah) akibat infeksi virus dengue. 

Trombosit berperan penting dalam pembekuan darah, dan ketika trombosit tidak berfungsi dengan baik, dapat terjadi perdarahan di bawah kulit yang memicu munculnya bintik merah.

BACA JUGA:Xiaomi Pad 6S Pro Guncang Pasar Teknologi, Gabungkan Kekuatan Chipset Canggih dengan Layar Berkualitas Tinggi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan