Petani di OKI Raih 3 Kali Panen Setahun dengan Program Opla

Program Optimasi Lahan (Opla) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terbukti membawa dampak positif bagi para petani di wilayah tersebut.--

KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Program Optimasi Lahan (Opla) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terbukti membawa dampak positif bagi para petani di wilayah tersebut.

Program Optimasi Lahan (Opla) tidak hanya dilaksanakan di satu wilayah, melainkan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Dusun Dewa Sibur, Desa Sungai Sibur, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten OKI, Rabu 28 Mei 2024.

Program Opla di Desa Sungai Sibur mencakup area seluas 900 hektar. Penerapan Opla di area tersebut telah membuahkan hasil, di mana baru-baru ini dilakukan panen raya padi.

Panen raya ini menandakan keberhasilan program Opla dalam meningkatkan produktivitas padi di Desa Sungai Sibur.

BACA JUGA:Vivo Y31: Ponsel Gaming Dibekali Chipset Qualcomm Snapdragon 662 Dibalut Desaim Elegan dan Layar Luas

BACA JUGA:Kejari Garap Lima ASN BPN Sebagai Saksi Dalam Penyidikan Baru Kasus Korupsi PTSL BPN Palembang 2019

Hal ini tentu saja menjadi kabar gembira bagi para petani, pemerintah daerah, dan masyarakat secara keseluruhan.

Kegiatan panen raya padi ini dihadiri langsung oleh Pj Bupati OKI Ir Asmar Wijaya MSi berserta forkopimda OKI dan tokoh masyarakat setempat, H Baidawi.

Dikatakan H Baidawi, petani di desanya kini sudah bisa panen padi dua kali dalam setahun (IP 200).

"Sudah mulai panen 11 Mei lalu sampai hari ini Hitungannya sekitar 7.600 ton Gabah Kering Panen (GKP) yang di produksi petani. Sebagian lahan yang sudah panen mulai pertanaman IP 200," ujarnya. 

BACA JUGA:Job Fair 2024 SMKN 1 Indralaya Selatan Ogan Ilir, Diharapkan Jadi Jembatan Pencari Kerja ke Dunia Kerja

BACA JUGA:Top Up KUR BRI 2024 Ditolak? Begini Tips Jitu Mengatasinya!

Pihaknya yakni petani, sangat optimis produksi akan semakin meningkat. Dimana jika program Opla yang sedang dikerjakan oleh Kementan, bersama TNI dan Pemkab OKI bakal menambah Indeks Pertanaman (IP) di wilayah ini.

"Permasalahan petani di Desa ini soal pengelolaan air, masih ada sekitar 800 hektare sawah yang terlambat panen karena kemarin terdampak banjir," jelasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan