Alat Vital Bocah di OKI Terpotong saat Dikhitan, Begini Nasib Korban

Alat vital bocah 10 tahun di OKi terpotong saat sunat.--

OKI NEWS - Kedua orang tua bocah di Desa Kerta Mukti, Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), mengalami kesedihan mendalam.

Subagio dan Lia, pasangan tersebut, mengalami musibah saat mengkhitankan anak mereka, MH (9), yang berujung pada terpotongnya alat vital sang anak. Kejadian ini terjadi pada Desember 2023 lalu.

Menurut Lia, ibu MH, insiden malang ini terjadi ketika Kepala Puskesmas Kerta Mukti, H. Zaidan, melakukan sunat pada anak mereka. Ketika proses penjahitan dilakukan, alat kelamin anaknya terpotong dan terjatuh.

”Saat itu Pak Zaidan yang melakukan sunat kepada anak saya. Setelah kejadian, MH langsung dibawa ke Palembang,” ungkap Lia pada Kamis, 6 Juni 2024.

BACA JUGA:Kasus Korupsi Pembangunan 'Guest House', Internal UIN Raden Fatah Penuhi Panggilan Penyidik Kejari Palembang

BACA JUGA:Kapolres Ogan Ilir Tekankan ke Personel Supaya Berikan Pelayanan Prima ke Masyarakat

Sesampainya di RSUP Mohammad Hussein, dokter menyatakan bahwa kelamin MH tidak bisa disambung kembali karena keterlambatan penanganan. 

Lia menjelaskan, ”Mungkin karena perjalanan dari Mesuji Raya ke Palembang cukup jauh, dokter yang menangani operasi mengatakan bahwa potongan kelamin anak saya seharusnya ditaruh di dalam batu es.”

Setelah kejadian tersebut, MH harus menjalani perawatan medis selama 11 hari. Selama sebulan terakhir, MH harus memakai alat bantu kateter urin untuk buang air kecil. 

Namun, kini MH sudah bisa beraktivitas seperti biasa, baik bersekolah maupun bermain sepak bola.

BACA JUGA:Muzdalifah Sangat Padat, PPIH Terapkan Skema Murur untuk Jaga Keselamatan Jemaah Haji Indonesia

BACA JUGA:Bermain di Hadapan Supporter Sendiri, Indonesia Harus Kalah 0-2 dari Irak Kualifikasi Piala Dunia 2026

Orang tua MH menuntut Kepala Puskesmas Kerta Mukti, H. Zaidan, untuk bertanggung jawab penuh atas kesalahan yang terjadi, termasuk pembiayaan rumah sakit dan keperluan sehari-hari anak mereka. ”Sekarang anak saya, ya anaknya Pak Zaidan. Kami orang tuanya sudah dianggap adiknya sendiri,” ujar Lia.

Kepala Desa Kerta Mukti, Irwan, mengungkapkan bahwa dirinya baru mengetahui kejadian ini setelah beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) datang meminta izin untuk mengunjungi rumah korban. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan