Oleh sebab itulah, lanjutnya lagi akhirnya pihak tour and travel mensiasatinya dengan menaikkan harga agar bisa mengcover guru-guru yang ikut gratis dalam kegiatan study tour.
"Jadi sangatlah wajar jika kita lihat kenapa harganya tinggi banget persiswanya, padahal cuma kesini padahal cuma gitu aja aktifitasnya," tambahnya.
Keterangan yang dilontarkan oleh penggiat tour and travel tersebut, ikut diamini oleh warganet dan sesuai dengan realitanya bahwa kegiatan study tour semata-mata untuk kepentingan para guru semata.
Warganet juga melontarkan pengalaman pribadinya, bahwasanya terkadang guru yang ikut dalam kegiatan study tour bahkan mengajak serta keluarga.
Seperti pengalaman dari akun @annisa***** "aku kaget guru yg ikut 28 orang belum lagi keluarganya
soalnya dulu waktu aku study tour, kayaknya g sampek 10 guru deh, padahal murid ya banyak,".
Pengalaman senada juga dikomentari oleh akun @suryo***** "10 bahkan 15 itu mah sedikit. Baru saja anak ku piknik sd guru dan karyawan yg ikut sampe 30 org. Gila nggakkkk".
Serta dikomentari hal yang sama dari akun @Berceri***** "Bener kok ini. Aku juga sering bawa ibu- ibu kader. Kalau gak gratis biasanya nebeng di bangku kosong, dan pasti dapat tips uang saat pesan armada,".