Hal itu dilakukan agar menerapkan metode belajar yang tidak terlalu serius, seperti penerapan metode belajar di sekolah.
Namun, apapun contohnya saat ini esensi dari study tour telah berubah sehingga yang salah adalah oknum guru study tour adalah 90 persen jalan-jalan sementara belajarnya hanya 10 persen.
Ditambah lagi, beban biaya lebih banyak ke hiburan ketimbang perangkat untuk pembelajaran.
Ia juga berpendapat, jika study tour dihapuskan selamanya juga dirasa kurang begitu tepat dan efektif.
Yang paling tepat menurutnya, yakni membatasi penggunaan dana untuk hiburan serta sumber pendanaanya harus lebih banyak dari pihak sekolah ataupun sponsor.
Sehingga tidak terlalu membebani orang tua murid, yang harus membayar sejumlah uang untuk kegiatan study tour yang dikatakan bersifat wajib.
Selain itu, dalam pelaksanaan kegiatan juga harus diperketat dengan sejumlah regulasi serta diawasi langsung oleh pemerintah terkait seperti melibatkan pihak Dinas Pendidikan setempat.