OKI NEWS - Mie instan telah menjadi salah satu makanan favorit banyak orang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Rasanya yang lezat, cara penyajiannya yang cepat, dan harganya yang terjangkau menjadikan mie instan adalah makanan praktis.
Namun, di balik kelezatan dan kemudahannya, kamu harus bijak dalam mengonsumsinya. Sebab, meski praktis, mie instan cenderung minim gizi dan mengandung garam yang cukup tinggi.
Batas Aman Mengonsumsi Mie Instan
Mie instan umumnya mengandung berbagai bahan, termasuk karbohidrat, lemak, protein, dan natrium. Ada juga bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, dan perasa buatan.
BACA JUGA:Mengenal Apa Itu Hipertiroid, Penyakit yang Diidap Indra Bruggman Hingga Harus Oplas di Korea
BACA JUGA:Bau Mulut Bisa Mengganggu Kenyamanan, Ikuti 7 Tips Ampuh Agar Terhindar Dari Bau Mulut
Salah satu perhatian utama terkait mie instan adalah tingginya kadar natrium atau garam, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.
Selain itu, mie instan sering kali rendah serat, vitamin, dan mineral, sehingga kurang memenuhi kebutuhan gizi harian yang seimbang.
Untuk mengurangi risiko kesehatan, penting untuk mengetahui batas aman dalam mengonsumsi mie instan.
Berdasarkan rekomendasi dari ahli gizi, sebaiknya konsumsi mie instan dibatasi menjadi maksimal 1-2 kali per minggu saja.
BACA JUGA:Mengenal Apa Itu Saffron, Rempah Termahal di Dunia yang Bermanfaat untuk Kesehatan
BACA JUGA:4 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersama Teh Atau Kopi, Apa Saja?
Tujuannya untuk memastikan bahwa asupan natrium dan bahan kimia tambahan tetap dalam batas aman dan tidak menumpuk di dalam tubuh.
Selain itu, penting untuk mengimbanginya dengan pola makan yang sehat dan seimbang, yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein.