Meskipun berpuasa, pastikan tetap mendapatkan nutrisi yang cukup selama periode makan.
Fokus pada makanan yang bergizi dan seimbang tapi jika sudah merasa lemas, pusing, atau mengalami gejala lainnya, segera hentikan diet dan konsultasikan dengan dokter.
Jika menggunakan metode IF untuk diet disarankan untuk selalyu minum air putih karena dinilai cukup sangat penting selama berpuasa untuk mencegah dehidrasi.
Pilihan metode IF yang tepat tergantung pada preferensi dan gaya hidup masing-masing individu.
BACA JUGA:Polisi Tangkap Pengelola Sumur Minyak Ilegal yang Terbakar di Muba, Satu Pelaku Buron
BACA JUGA:Terbukti Bersalah, Candra Dihukum 6 Tahun Penjara atas Kasus Pembunuhan Zainudin
Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Yang terpenting adalah memilih metode yang dapat dilakukan secara konsisten dalam jangka panjang.
Diet IF telah menjadi tren populer dalam beberapa tahun terakhir karena dianggap efektif untuk menurunkan berat badan dan menawarkan berbagai manfaat kesehatan lainnya.
Namun, seperti halnya diet lainnya, IF juga memiliki potensi risiko jika tidak dilakukan dengan benar.
Memulai diet IF tidak sesulit yang dibayangkan. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diikuti.
BACA JUGA:9 Manfaat Terapi Bekam bagi Kesehatan Tubuh yang Jarang Orang Ketahui
BACA JUGA:Mengenal Apa Itu Lasik? Operasi Laser yang Bisa Atasi Mata Minus Secara Ekspres
Pilih metode yang sesuai diantara 3 diatas dan pemula disarankan untuk memulai dengan metode 12/12 (12 jam makan, 12 jam puasa) untuk membiasakan tubuh.
Setelah tubuh terbiasa, a bisa meningkatkan durasi puasa.
Fokus pada makanan kaya serat, protein, dan vitamin saat waktu makan.
Batasi konsumsi makanan olahan, gula, dan lemak jenuh serta tetap terhidrasi dengan minum air putih yang cukup, terutama saat berpuasa.