Gorengan, terutama yang digoreng berulang kali, mengandung banyak lemak jenuh dan trans.
Lemak jenis ini meningkatkan kadar LDL dalam darah, yang menempel pada dinding arteri dan membentuk plak.
Penumpukan plak ini menyempitkan pembuluh darah, menghambat aliran darah, dan meningkatkan tekanan darah.
Proses penggorengan menghasilkan radikal bebas yang merusak sel-sel pembuluh darah dan memicu peradangan.
BACA JUGA:Waspada! Kebiasaan Ini Bisa Jadi Pemicu Penuaan Dini Loh, Apa Saja?
BACA JUGA:5 Cara Aman Mengatasi Flek Hitam: Kombinasi Perawatan Medis dan Mandiri untuk Hasil Optimal!
Peradangan kronis ini dapat merusak dinding arteri, mempercepat pembentukan plak, dan meningkatkan risiko pembekuan darah.
Endotel adalah lapisan dalam arteri yang mengatur tekanan darah dan mencegah pembekuan darah.
Zat-zat berbahaya dalam gorengan dapat merusak endotel, mengganggu fungsinya, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Akibatnya berbagai penyakit akan terpicu.
BACA JUGA:Biar Gizi Gak Hilang Ternyata Masak Sayur Ada Durasinya Loh, Cek Faktanya Disini
BACA JUGA:Cara Mencegah dan Mengatasi Bibir Pecah-Pecah, Kenali Langkah Pencegahan yang Mudah Ini!
Minyak goreng yang digunakan, suhu penggorengan, dan frekuensi penggunaan memengaruhi kandungan zat berbahaya dalam makanan yang digoreng.
Beberapa bahan makanan mengandung zat-zat yang dapat memperburuk dampak negatif gorengan.
Cara mencegahnya dengan membatasi frekuensi mengonsumsi makanan goreng dan juga dengan menggunakan minyak zaitun atau minyak canola.
Hindari menggoreng dengan suhu terlalu tinggi kemudian perbanyak makanan sehat dengan mengkonsumsi buah, sayur, biji-bijian, dan ikan.