OKI NEWS - Suasana haru menyelimuti saat Bahtiyar, anggota aktif DPRD Musi Rawas, digiring ke mobil tahanan oleh petugas.
Anak tersangka korupsi izin perkebunan sawit ini menangis histeris, berusaha memeluk ayahnya yang baru saja ditangkap Tim Intelijen Kejati Sumsel pada Selasa, 11 Maret 2025.
"Bapak, tolongin bapak aku, pak!" teriak anak Bahtiyar sambil mencoba mendekati sang ayah sebelum masuk ke dalam mobil tahanan.
Plt Asisten Intelijen Kejati Sumsel, Aka Kurniawan SH MH, dalam konferensi pers mengungkapkan bahwa Bahtiyar ditangkap di Hotel Alam Sutera, Km 7 Sukabangun, Palembang.
BACA JUGA:Dijemput di Rumah Sakit, HA Ditahan di Rutan Pakjo, Kajari: Akan Ada Tersangka Lain
BACA JUGA:Gratis! Tol Palembang-Betung Seksi Rengas-Pangkalan Balai Difungsikan Saat Mudik Lebaran 2025
Sebelumnya, tim penyidik telah beberapa kali memanggilnya secara resmi, namun ia terus menghindar.
"Saat dilakukan pelacakan, tersangka sempat terdeteksi di Jakarta dan dijadwalkan terbang ke Lubuklinggau. Namun, tiba-tiba dia membatalkan penerbangannya," ujar Aka.
Setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut, tim intelijen menemukan Bahtiyar berpindah-pindah tempat hingga akhirnya berhasil menangkapnya di Palembang.
Saat penangkapan, petugas menunjukkan surat perintah resmi, dan Bahtiyar tidak melakukan perlawanan.
BACA JUGA:10 Hari Digenangi Banjir, Warga Pilih Bertahan Meski Sulit Akses Logistik
BACA JUGA:Petugas Gabungan Gagal Amankan BBM Ilegal di Ogan Ilir, Diduga Dihalangi Oknum Aparat
Asisten Pidana Khusus Kejati Sumsel, Umaryadi SH MH, menjelaskan bahwa kasus ini bermula ketika Bahtiyar masih menjabat sebagai Kepala Desa Mulyoharjo sekaligus Ketua Tim Ganti Rugi Tanam Tumbuh (GRTT).
Dalam kasus ini, Bahtiyar dan timnya mengganti rugi lahan seluas 5.974,90 hektare di Kecamatan BTS Ulu Musi Rawas seolah-olah milik masyarakat.
Padahal, lahan tersebut merupakan tanah negara yang termasuk dalam kawasan hutan produksi serta lahan transmigrasi.