OKI NEWS - Bagi sebagian orang, tidur malam seharusnya menjadi waktu istirahat yang paling dinanti. Namun, bagi penderita penyakit asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), malam hari justru bisa menjadi mimpi buruk.
Sensasi perih di dada, rasa terbakar di kerongkongan, hingga rasa pahit di mulut seringkali muncul dan mengganggu kualitas tidur.
Kabar baiknya, selain perubahan gaya hidup dan pola makan, posisi tidur ternyata memainkan peran penting dalam mencegah asam lambung naik saat berbaring.
Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palembang Bari, dr. Amelia Putri, menjelaskan bahwa posisi tidur tertentu dapat membantu meminimalisir risiko asam lambung kembali ke kerongkongan.
BACA JUGA:Awas! Kelebihan Gula Ancam Kesehatan, Kenali Tanda-tandanya Disini!
BACA JUGA:Sakit Perut saat Puasa? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya untuk Ibadah Maksimal
"Saat kita berbaring datar, gravitasi tidak lagi membantu menahan asam lambung di dalam perut. Ini memudahkan asam untuk naik ke esofagus, terutama jika katup antara lambung dan kerongkongan (sfingter esofagus bawah) tidak berfungsi dengan baik," kata Amelia dikutip dari Kompas.
Berikut adalah tiga posisi tidur yang direkomendasikan untuk mencegah asam lambung naik di malam hari.
1.Miring ke Kiri
Posisi tidur miring ke kiri dianggap sebagai posisi terbaik bagi penderita GERD.
BACA JUGA:Tidur Berkualitas, Puasa Lancar! Ini Rahasia Bugar di Bulan Ramadan Dengan Optimal
BACA JUGA:Tips Ampuh Mengatasi Jerawat Agar Wajah Mulus dan Percaya Diri di Hari Lebaran
Secara anatomis, lambung terletak sedikit di kiri tubuh. Ketika tidur miring ke kiri, posisi ini membuat sambungan antara kerongkongan dan lambung berada di bawah permukaan asam lambung.
Dengan demikian, gravitasi membantu menjaga asam lambung tetap berada di dalam perut dan lebih sulit untuk naik ke kerongkongan.
Dokter Amelia menambahkan, Posisi miring ke kiri juga diyakini dapat mempercepat pengosongan lambung, sehingga mengurangi volume isi lambung yang berpotensi naik.