Ada beberapa sarana dan prasarana yang disediakan untuk lansia dan disabilitas seperti jalur fast track, kendaraan antar jemput jemaah, ambulan, kursi roda, kamar khusus lansia dan disabilitas, serta prioritas kursi bisnis di pesawat.
"Untuk pengguna kursi roda, Lansia, disabilitas maka akan mendapatkan pelayanan lebih dulu. Ini merupakan bentuk pelayanan maksimal kepada jemaah haji," ujarnya.
Selain itu, ada pula layanan lain yang diterima jemaah yaitu penerimaan bagasi jemaah haji sehari sebelum jemaah masuk embarkasi.
Kemudian layanan konsumsi, layanan akomodasi, layanan transportasi, layanan kesehatan/poliklinik, layanan pemantapan manasik haji serta sosialisasi penggunaan fasilitas pesawat dan pemantapan Karu dan Karom.
BACA JUGA:227 Calon Jemaah Haji OKI Diberangkatkan
BACA JUGA:2 Pekan Pemberangkatan Jemaah Haji, Penerbangan Garuda Masih Sering Terlambat
Ada juga inovasi di tahun ini, di mana jemaah dapat memesan makanan sesuai kebutuhan kesehatan dengan catatan menginformasikan melalui petugas kloter paling lambat sehari sebelum masuk asrama haji.
"Embarkasi Palembang juga menyiapkan fasilitas guna menunjang kesiapan jemaah dalam menjalani rangkaian ibadah haji seperti mock up pesawat, miniatur ka’bah ukuran sebenarnya, lintasan sa’i dan tempat melontar jumroh, serta masjid dan fasilitas lainnya," jelas Syafitri.
Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas 1 Palembang, Emmilya Rosa menjelaskan, hingga kloter 17 yang berangkat kemarin, BKK telah melakukan pemeriksaan terhadap 7.618 jemaah.
Dari jumlah tersebut, jemaah dengan resiko tinggi mencapai angka 6.590 atau mencapai 86,51 persen. Sedangkan jemaan tanpa resiko tinggi berjumlah 1.028 jemaah atau 13,49 persen.
"Sebanyak 220 jemaah Risti karena usia, 3.653 Risti karena penyakit , serta 2.807 karena penyakit dan usia," jelas Emmilya.
Kedatangan Komisi IX sendiri disambut Gubernur Sumsel diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan Kurniawan Abadi di Aula Gedung Mekkah Asrama Haji Sumsel.
Turut mendampingi, Kakanwil Kemenag Sumsel Syafitri Irwan, Sekretaris Dinas Kesehatan Sumsel Feri Fahrizal, Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Emmilya Rosa, dan Direktur PT. Swarna Dwipa SG Rebo Iskandar Pohan selaku pengelola Asrama Haji Sumsel.
Pada pertemuan tersebut, beberapa isu penting dibahas dalam pertemuan tersebut. Terutama terkait implementasi tagline Haji Ramah Lansia dan layanan kesehatan jemaah haji Embarkasi Palembang. Dibahas pula tentang profil usia dan kondisi kesehatan jemaah haji Embarkasi Palembang.