Menteri Agama RI Sebut Kuota Haji Indonesia pada Musim Haji 1446 Hijriah Tahun Depan Masih 221.000 Jemaah

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, saat menghadiri tasyakuran penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024.--

"Padahal, Indonesia adalah pengirim jemaah haji terbesar di dunia. Ini jelas bukan tugas mudah," ujar Menag.

"Layanan fast track untuk kali pertama di tiga embarkasi, Jakarta, Solo, dan Surabaya juga berjalan lancar," lanjutnya.

"Layanan katering, bahkan bisa tetap diberikan hingga jelang puncak haji. Ini juga kali pertama dilakukan dalam kuota normal, setalah sebelumnya diterapkan pada 2022," ucapnya lagi.

Indikator kesuksesan ketiga, lanjut Gus Men, proses puncak haji berjalan lancar. Ikhtiar mitigasi yang dilakukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bersama otoritas Saudi berhasil memperlancar proses pergerakan jemaah dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina.

"Skema murur atau melintas di Muzdalifah banyak mendapat apresiasi. Jemaah bisa diberangkatkan lebih awal, jam 07.37 waktu Saudi sudah tidak ada di Muzdalifah. Ini patut disyukuri," kata Gus Men.

BACA JUGA:Ini Jadwal Lontar Jumrah Jemaah Haji Indonesia, Ada Waktu Larangan

BACA JUGA:300 Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas Non Mandiri Tempati Hotel Transit, Jelang Pelaksanaan Puncak Haji

Ada beberapa dinamika di Mina, kata Gus Men, itu menjadi bagian yang akan dievaluasi. Menurutnya, wilayah Mina jelas batasannya dan sangat terbatas. Dengan kuota 213.320 jemaah, ruang yang tersedia kurang dari 0,8 meter persegi per orang.

"Mina dari dulu seperti itu. Sejak kuota kembali normal pada 2017, isunya selalu soal kepadatan. Sehingga, menerima tambahan kuota selalu menjadi berkah sekaligus tantangan," kata Gus Men.

"Dalam keterbatasan wilayah, ada tantangan kenyamanan, bahkan keselamatan jiwa. Ini yang perlu menjadi pertimbangan," lanjutnya.

"Alhamdulillah kita bersyukur, proses puncak haji berjalan lancar," katanya lagi.

Ditambahkan Menag, pihaknya akan segera menggelar evaluasi atas penyelenggaraan haji tahun ini. Sejumlah catatan akan menjadi bahan perbaikan untuk musim haji mendatang.

BACA JUGA:MUI Sarankan Jemaah Haji Lansia & Berisiko Tinggi Lebih Baik Ikut Skema Murur, Saat Mabit di Muzdalifah

BACA JUGA:Upaya Kemenag RI Jadikan Musim Haji 2024 Tertinggi dalam Serapan Jemaah Haji

"Kita tetap akan upayakan kuota tambahan dalam jumlah yang terukur untuk tetap menjaga kenyamanan dan keselamatan jemaah," tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan