Cemilan Basreng Lezat Tapi Berisiko, Ini Cara Menikmatinya Tanpa Merugikan Kesehatan
Basreng atau bakso goreng memang menggoda selera dengan rasa gurih dan renyahnya. Namun, di balik kenikmatan itu, ada risiko kesehatan yang perlu diwaspadai jika dikonsumsi berlebihan.--
OKI NEWS - Basreng atau Bakso Goreng, saat ini menjadi salah satu cemilan favorit bagi semua kalangan masyarakat.
Tapi tahukah kamu, mengkonsumsi basreng secara berlebihan juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan kamu. Maka dari itu, mulai waspadai konsumsi basreng secara berlebihan.
Basreng umumnya dibuat dari bakso ikan atau daging yang digoreng hingga kering. Proses penggorengan ini dapat meningkatkan kandungan lemak dan kalori dalam cemilan ini.
Mengonsumsi makanan yang tinggi lemak dan kalori secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.
BACA JUGA:Hati-hati! Makanan Gosong Bisa Jadi Pemicu Kanker dan Masalah Kesehatan Lain, Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Jangan Sampe Nyesel, Jenis Makanan Ini Bisa Sebabkan Miom dan Kista
Dilansir dari berbagai sumber tidak hanya lemak, basreng juga dikenal sebagai makanan yang tinggi kolesterol dan garam (natrium).
Kandungan natrium yang tinggi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, meningkatkan risiko penyakit hipertensi, dan memengaruhi fungsi ginjal.
Selain itu, basreng sering kali diberi tambahan bumbu yang mengandung banyak garam dan MSG (monosodium glutamate).
Kandungan garam yang tinggi dapat meningkatkan risiko hipertensi, sementara konsumsi MSG yang berlebihan dapat memicu reaksi alergi atau sensitivitas pada beberapa orang.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Makanan untuk Pengidap Penyakit Asam Lambung
BACA JUGA:Manfaat Konsumsi Kencur, Makanan yang dimakan Yura Yunita Sebelum Manggung
Sehingganya penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan dampak kesehatan dari makanan tertentu dan memilih opsi makanan yang lebih sehat untuk mendukung gaya hidup yang seimbang.
Dalam upaya mendorong kesadaran akan bahaya konsumsi basreng, para pakar kesehatan mengingatkan pentingnya adopsi pola makan yang sehat, termasuk mengonsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan, dan sumber protein yang sehat.