Libur Nataru 2024/2025: Kapolres OKI Sampaikan Pesan Penting untuk Masyarakat
Pesan Kapolres OKI untuk Liburan Nataru 2024/2025.--
OKI NEWS - Perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) semakin dekat, dengan sejumlah masyarakat yang merayakan mulai menikmati libur mereka.
Namun, libur Nataru kali ini diprediksi akan disertai cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia, yang dapat memengaruhi aktivitas masyarakat, terutama yang berkaitan dengan transportasi.
Kapolres OKI, AKBP Hendrawan Susanto SH SIk, mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi cuaca buruk yang dapat mengganggu perjalanan selama libur Nataru.
"Kami menekankan pentingnya kesadaran akan risiko kecelakaan yang dapat terjadi, khususnya dalam sektor transportasi, selama libur Nataru," ujarnya, Kamis, 19 Desember 2024.
BACA JUGA:Pemilihan Duta Canting Kencana 2024, Pemkab OKI Gandeng Remaja Cerdas untuk Perangi Stunting
BACA JUGA:Polres OKI Periksa Saksi Ahli dalam Kasus Dugaan Penggelapan Rp14,7 Miliar di KUD Marga Mulya
Kapolres menjelaskan bahwa pergantian tahun sering kali membawa tantangan cuaca yang dapat mengganggu operasional transportasi darat, laut, maupun udara. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem peringatan dini yang efektif untuk mengantisipasi potensi bahaya.
“Cuaca di akhir tahun ini penuh tantangan, kita perlu menyiapkan sistem peringatan dini untuk mitigasi risiko,” terangnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan secara nekat tanpa perhitungan matang. Mengingat cuaca buruk yang mungkin terjadi, persiapan yang cermat sangat diperlukan untuk mencegah kecelakaan.
"Sebelum berangkat, pastikan untuk memeriksa kondisi cuaca. Jika cuaca tidak memungkinkan, terutama untuk transportasi udara atau laut, sebaiknya tunda perjalanan untuk mempertimbangkan risikonya," tegasnya.
BACA JUGA:Dinas Perdagangan OKI Awasi Ketepatan Ukuran SPBU dan SPPBE Jelang Nataru 2024/2025
BACA JUGA:OKI Luncurkan Gema Canting Kencana, Langkah Strategis Turunkan Stunting
Kapolres juga menyoroti pentingnya persiapan menghadapi skenario terburuk, termasuk langkah mitigasi risiko dan pembentukan satuan tugas khusus yang akan menangani kondisi darurat.
"Meskipun kita berharap yang terburuk tidak terjadi, kami tetap harus siap menghadapinya," tambahnya.