"Kabupaten OKI ini luas terdiri dari 18 kecamatan, jelas kebutuhan gas elpiji juga tinggi. Data kuota gas elpiji 3 kg yang ada saat ini adalah data lama dari tahun 2018, sehingga sudah sepatutnya diajukan penambahan," terangnya.
BACA JUGA:Kasus Pembuangan Bayi dalam Kardus, Polres OKI Terapkan Restorative Justice, Ini Alasannya
BACA JUGA:Kasus Penipuan Jual Beli Tanah di Mesuji OKI, Oknum Mantan Kadus dan Staf Kecamatan Terlibat?
Untuk memastikan ketersediaan gas elpiji, tim dari Dinas Perdagangan telah melakukan pemantauan di beberapa pangkalan di wilayah Kecamatan Mesuji dan menemukan stok yang normal dengan pengiriman empat kali sebulan.
"Masyarakat sangat memerlukan gas elpiji untuk kebutuhan sehari-hari, baik rumah tangga maupun pelaku usaha. Dengan menyurati Pertamina, kami berharap kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi," jelas Alamsyah.
Pertamina mengajak masyarakat untuk melaporkan jika menemukan indikasi kecurangan oleh agen atau pangkalan melalui Pertamina Call Center (PCC) 135 atau kepada Aparat Penegak Hukum (APH).
"Jika menemukan indikasi kecurangan, segera laporkan kepada aparat penegak hukum atau melalui Pertamina Call Center (PCC) 135," tegas Nikho.
BACA JUGA:BKSDA Pindahkan Buaya Liar Hasil Tangkap Warga OKI ke Rawajitu Lampung
BACA JUGA:Baznas OKI Tawarkan Solusi Pinjaman Modal Usaha Syariah, Hindari Jeratan Pinjol Ilegal
Melalui langkah-langkah ini, diharapkan kelangkaan gas elpiji 3 kg di Kabupaten OKI dapat teratasi, dan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan mereka dengan harga yang wajar dan pasokan yang stabil.