2. Bahan Pengawet
Zat kimia pada makanan kaleng sering digunakan dalam lapisan dalam kaleng untuk mencegah korosi.
BPA dapat meresap ke dalam makanan dan mengganggu hormon, meningkatkan risiko kanker, masalah jantung, dan gangguan reproduksi.
Bahan pengawet nitrat dan nitrit sering ditemukan pada daging kaleng.
BACA JUGA:Benarkah Biji Nangka Bisa Lawan Bakteri Jahat dalam Tubuh? Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Mengonsumsi Makanan Pedas Ternyata Tidak Seburuk Itu, Ini Efek Positifnya
Dalam tubuh, nitrat dan nitrit dapat berubah menjadi nitrosamin, yang merupakan senyawa karsinogen.
3. Kandungan Nutrisi Berkurang
Proses pemanasan dan sterilisasi selama pengalengan dapat mengurangi kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan dalam makanan.
Banyak makanan kaleng, terutama buah-buahan, ditambahkan gula untuk meningkatkan rasa.
Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan obesitas, diabetes, dan penyakit kronis lainnya.
BACA JUGA:Waspada Silent Killer, Kenali Penyebab Anak Muda Banyak Alami Hipertensi
4. Risiko Kontaminasi Bakteri
Bakteri Clostridium botulinum dapat menghasilkan toksin yang sangat berbahaya jika makanan kaleng tidak diproses dengan benar atau kemasannya rusak.
5. Peningkatan Risiko Penyakit Kronis