Tak Terima Kekalahan, Aksi Balap Liar di Palembang Berujung Tawuran

Balap Liar Berujung Tawuran, Sejumlah Pemuda Palembang Bentrok di Jalanan.--
Balapan liar biasanya dimulai sejak Asmara Subuh dan terus berlangsung hingga pagi hari, menjadi pemandangan rutin bagi warga yang melintas. Bahkan, meskipun sudah dibubarkan oleh polisi, mereka kerap kembali menggelar balapan di malam harinya.
Keluhan warga mengenai aksi balap liar ini ramai disuarakan di media sosial. Seperti yang diunggah oleh akun @palembang.update pada Sabtu, 15 Maret 2025:
BACA JUGA:Ambulans Terjebak Lumpur di Jalur 16, Warga Sakit Digotong Pakai Sarung
BACA JUGA:OTT di OKU, KPK Amankan 8 Orang Termasuk Pejabat dan Anggota DPRD
"Min, tolong viralkan anak-anak balap liar di Jalan Soekarno Hatta ini. Setiap pagi jam 5, kami mau lewat tapi tidak bisa. Tiap hari kami lewat sini buat kerja, tapi selalu was-was."
"Mobil-mobil harus berhenti gara-gara mereka. Tolong ditindak lanjuti dan dipatroli oleh polisi Palembang," lanjut unggahan tersebut.
Keluhan lain juga menyoroti kurangnya patroli di malam dan pagi hari:
"Jangan cuma siang aja banyak polisi di jalan, Min. Tolong disampaikan. Terima kasih sebelumnya."
Selain balap liar, aksi "perang sarung" juga masih kerap terlihat usai sahur dan salat Subuh berjamaah. Namun, yang lebih meresahkan adalah meningkatnya tawuran antar kelompok pemuda yang sering terjadi di beberapa titik di kota ini.
BACA JUGA:Anggota DPRD Musi Rawas Ditangkap Kejati Sumsel di Hotel, Anak Menangis Histeris
Pihak kepolisian telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga ketertiban selama Ramadan. Polrestabes Palembang bahkan sudah memetakan wilayah-wilayah rawan tawuran dan balap liar di setiap kecamatan.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono, menegaskan bahwa pihaknya akan bertindak tegas terhadap pelaku balap liar, tawuran, serta kejahatan lainnya seperti pencurian dengan kekerasan (Curas), pencurian dengan pemberatan (Curat), dan pencurian kendaraan bermotor (Curanmor).
"Kami tidak akan ragu menindak aksi kejahatan 3C, balap liar, dan tawuran, terutama di bulan suci Ramadan," tegasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa pihak kepolisian telah melakukan pemetaan titik-titik rawan kejahatan dan aksi liar ini, mulai dari perbatasan kota hingga pusat keramaian, termasuk kawasan Jakabaring, Kertapati, BKB, Jalan Sudirman, serta beberapa lokasi lainnya seperti Sekanak Lambidaro, Tangga Buntung, dan Jalan Soekarno Hatta.