OKI NEWS – Meskipun tidak semua orang yang ngorok mengalami gangguan tidur serius, namun suara dengkuran yang keras dan sering terjadi bisa menjadi indikasi adanya masalah pada saluran pernapasan saat tidur.
Salah satu gangguan tidur yang paling sering dikaitkan dengan ngorok adalah Obstructive Sleep Apnea (OSA).
OSA adalah kondisi di mana saluran napas bagian atas tersumbat secara berkala saat tidur, sehingga menyebabkan henti napas sementara.
Hal ini bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti lemahnya otot tenggorokan dimana saat tidur, otot-otot di tenggorokan menjadi rileks dan dapat menyempitkan saluran napas.
BACA JUGA:Musim Pancaroba Tiba, Ini 5 Obat Alami yang Dapat Mengurangi Sakit Tenggorokan dengan Cepat
BACA JUGA:Mengurangi Nyeri Haid Tanpa Obat: Inilah 9 Cara Ampuh Mengatasi Sakit Perut saat Datang Bulan
Kelebihan jaringan lunak di tenggorokan karena timbunan lemak atau jaringan lain di sekitar tenggorokan dapat menghalangi aliran udara.
Struktur wajah karena bentuk wajah tertentu, seperti rahang yang kecil atau langit-langit mulut yang melengkung, dapat mempersempit saluran napas.
gejala OSA yang lain antara lain mengalami kantuk yang berlebihan di siang hari, sering terbangun di malam hari karena sesak napas, sakit kepala di pagi hari, mood yang buruk dan mudah marah dan konsentrasi menurun.
Jika tidak ditangani, OSA dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, diabetes dan gangguan kognitif.
BACA JUGA:Musim Durian! Kenali Manfaat dan Bahayanya Jika Dikonsumsi Berlebihan
BACA JUGA:7 Tips Jaga Kesehatan di Musim Pancaroba Akhir Tahun
Jika sering ngorok dan mengalami gejala-gejala OSA di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab ngorok dan memberikan penanganan yang tepat.
Penanganan OSA dapat berupa perubahan gaya hidup dengan menurunkan berat badan, menghindari alkohol dan obat penenang sebelum tidur, serta berhenti merokok.