Konflik Warga vs PT SWA di Desa Sungai Sodong OKI, Selamatkan Lingkungan Atau Perebutan Lahan?

Rabu 29 May 2024 - 19:33 WIB
Reporter : Ardi
Editor : Ardi

Ada dugaan bahwa sejumlah pekerja perkebunan PT SWA ditembaki oleh sekelompok orang yang tidak dikenal saat sedang melakukan aktivitas replanting di areal perkebunan mereka pada malam hari Minggu, 26 Mei 2024.

BACA JUGA:Keamanan Pekerja Kebun Terancam, Polisi Buru Pelaku Penembakan di Mesuji OKI

BACA JUGA:Teror Tengah Malam! Pekerja Kebun Ditembaki OTK di Mesuji OKI, Sehari Setelah Patroli Polisi

”Mengenai adanya penembakan di areal perkebunan PT SWA tadi malam, kita masih melakukan pengecekan. Jadi belum tahu benar tidaknya ada peristiwa itu,” kata Kapolres OKI AKBP Hendrawan Susanto SH SIk melalui Kabag Ops, Kompol Abdul Rahman SH, saat dikonfirmasi, SUMEKS.CO, pada hari Senin, 27 Mei 2024.

Kabag Ops menjelaskan bahwa sejak malam itu hingga saat ini, personel gabungan masih berada di lokasi. Mereka akan melakukan pengecekan terkait peristiwa tersebut. 

”Yang jelas sejumlah personel masih berada di lokasi perkebunan. Kita belum bisa memberikan penjelasan detail karena masih dilakukan pengecekan terkait peristiwa itu,” ungkapnya.

Masih menurut Kabag Ops, untuk lokasi perusahaan perkebunan PT SWA dan Desa Sungai Sodong, pihaknya telah rutin melakukan patroli dialogis. Bahkan sehari sebelumnya juga telah dilakukan patroli ke sana.

Sebelumnya, sejumlah pekerja perkebunan PT Sumber Wangi Alam di Kecamatan Mesuji, Kabupaten OKI diduga ditembaki oleh sekelompok orang yang tidak dikenal. Peristiwa ini terjadi pada malam hari Minggu, 26 Mei 2024. Akibatnya, sejumlah pekerja yang sedang melakukan aktivitas di lokasi terpaksa harus menyelamatkan diri.

Manager Perkebunan, William Herland Manik mengatakan, pekerja perkebunan tadi malam saat melakukan replanting atau peremajaan kembali lahan kelapa sawit di lokasi, ada sekelompok orang yang menembaki.

”Saat pekerja sedang melakukan aktivitas replanting di lokasi, tiba-tiba ada sekelompok orang yang tidak dikenal di Desa Sodong yang menembaki pekerja kami,” ujarnya pada hari Senin, 27 Mei 2024.

Dia menjelaskan bahwa peristiwa tersebut membuat sejumlah pekerja yang sedang melakukan replanting langsung merasa takut dan menyelamatkan diri masing-masing. Sehingga pihaknya memilih untuk mundur untuk sementara.

”Karena peristiwa itu, kita memilih untuk mundur dan berhenti melakukan aktivitas di lokasi. Meskipun ada risiko kerugian yang besar karena pekerjaan mereka terbengkalai,” jelasnya.

Dia melanjutkan, dari peristiwa tersebut, terdengar rentetan suara yang diyakini sebagai letusan senjata laras panjang, senjata besar yang tentunya sangat berbahaya. ”Jadi, para pekerja kita sudah kita amankan supaya tidak ada korban,” ucapnya.

Dia menambahkan, mengenai adanya peristiwa tersebut, pihaknya menyesalkan aksi intimidasi yang mereka alami, karena membuat sejumlah karyawan merasa ketakutan. Dia berharap polisi lebih serius dalam menangani dan menangkap para pelaku teror tersebut. Tak hanya itu, polisi harus mengusut kepemilikan senjata laras panjang dan peluru.

”Sebenarnya hal seperti itu harus segera ditindak, ini jelas perbuatan melawan hukum. Siapa mereka yang bisa melakukan teror kepada pekerja kebun,” katanya.

Sebelumnya, video viral menunjukkan sejumlah preman yang membawa senjata tajam melakukan pengancaman kepada pekerja perkebunan di Desa Sodong.

Kategori :