Omzet TikTokers Jembatan Ampera Palembang Rp1 Juta Sehari Lenyap Gegara Parkir

Kreativitas TikTokers Promosi Jembatan Ampera Terhambat Karena Penertiban Parkir.--
OKI NEWS - Aktivitas sekelompok TikTokers Palembang di kawasan Jembatan Ampera ditertibkan oleh petugas gabungan Satpol PP dan Dinas Perhubungan Kota Palembang, beberapa hari lalu.
Penertiban dilakukan menyusul dugaan adanya pelanggaran ketertiban umum dan estetika kota, khususnya terkait parkir kendaraan yang dinilai mengganggu arus lalu lintas.
Akibat penertiban tersebut, sejumlah konten kreator mengaku merugi. Salah satunya, Komunitas Konten Kreator Ampera Palembang mengungkapkan bahwa potensi pendapatan harian hingga Rp1 juta dari kegiatan live TikTok di malam hari kini hilang.
“Penertiban ini bukan pembubaran aktivitas TikTokers, tapi lebih kepada penertiban kendaraan yang diparkir di Jembatan Ampera,” jelas Keken Bintaro, perwakilan komunitas, Kamis 15 Mei 2025.
BACA JUGA:Ingatkan Cari Nafkah, Puji Malah Disayat Suami Brondong dengan Cutter
Keken menilai, narasi yang beredar seolah-olah menyudutkan keberadaan para konten kreator. Ia menegaskan, sepeda motor mereka diparkir di trotoar dan tidak mengganggu badan jalan.
Menurutnya, fasilitas parkir resmi di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) hanya beroperasi hingga pukul 23.00 WIB. Setelah itu, tidak ada lagi penjagaan parkir, sementara kawasan Jembatan Ampera rawan tindak kriminal seperti pencurian sepeda motor.
“Justru sejak kami hadir, tidak pernah terdengar ada pejalan kaki yang menjadi korban kriminalitas di Jembatan Ampera. Kami turut menciptakan rasa aman di sana,” tambahnya.
Komunitas TikTokers Ampera selama ini dikenal aktif mempromosikan ikon Kota Palembang melalui siaran langsung di media sosial. Jembatan Ampera dipilih sebagai latar utama karena dinilai merepresentasikan identitas kota, selain kuliner khas seperti pempek.
BACA JUGA:Aksi Curanmor Digagalkan Warga, Dua Pelaku Bersenpi Babak Belur Dihajar Massa
BACA JUGA:Menteri PU Tinjau Proyek Tol Palembang–Betung, Target Rampung 2026
Tak sedikit warga perantauan yang menonton live tersebut demi melepas rindu akan suasana kota asal. Bahkan, sejumlah konten kreator dari luar daerah seperti Jakarta dan Lampung turut datang ke Palembang untuk merasakan langsung atmosfer live di Jembatan Ampera.
Namun, insiden penertiban saat malam minggu lalu dinilai mencoreng kesan positif tersebut. Saat itu, lebih dari 20 TikTokers hadir untuk menyambut rekan-rekan kreator dari luar kota.
“Sayangnya, ini justru jadi pengalaman kurang menyenangkan bagi mereka. Padahal, antusias mereka sangat tinggi,” ujar Keken.
Pihak komunitas berharap Pemerintah Kota Palembang tidak mematikan ruang kreativitas mereka, melainkan memberikan dukungan konkret. Beberapa usulan yang diajukan antara lain penyediaan WiFi gratis, akses listrik untuk pengisian daya perangkat, dan fasilitas parkir aman yang beroperasi hingga larut malam.
BACA JUGA:Wakil Bupati Ogan Ilir Diperiksa Kejati Sumsel Terkait Dugaan Korupsi Proyek Pasar Cinde
BACA JUGA:Kejati Sumsel Periksa Mantan Sekda Terkait Dugaan Korupsi Proyek Pasar Cinde
“Sampai sekarang masih ada yang live TikTok di Jembatan Ampera, tapi kami bingung soal parkir. Kami harap ada solusi, agar kami bisa tetap berkarya tanpa dianggap mengganggu ketertiban umum,” pungkas Keken.